Bab 2 #Pertemuan2
Segmentasi pasar dan
analisis demografi
Segmentasi pasar adalah kegiatan membagi suatu pasar menjadi kelompok-kelompok pembeli yang berbeda yang memiliki kebutuhan, karakteristik,
atau perilaku yang berbeda yang mungkin membutuhkan produk atau bauran
pemasaran yang berbeda. Segmentasi pasar juga dapat diartikan sebagai proses
pengidentifikasian dan menganalisis para pembeli di pasar produk, menganalisis
perbedaan antara pembeli di pasar.
Segmentasi pasar sangatlah penting di dalam bisnis dan pemasaran.
Walaupun kita tidak boleh mengiris-iris pasar terlalu kecil, segmentasi pasar
tetaplah suatu hal yang harus dipelajari dalam membangun usaha. Pengertian
segmentasi pasar sebagai suatu strategi perusahaan tidaklah semata dilakukan
dengan cara membedakan produk atau bahkan menciptakan produk baru (product
diversification), tetapi didasarkan atas atas perbedaan minat dan kebutuhan
konsumen.
Defini Segmentasi Pasar oleh beberapa ahli :
a. Swastha & Handoko (1997)
mengartikan segmentasi pasar sebagai kegiatan membagi–bagi pasar/market
yang bersifat heterogen kedalam satuan–satuan pasar yang bersifat homogen.
b. Pride & Ferrel (1995)
mengatakan bahwa segmentasi pasar adalah suatu proses membagi pasar ke
dalam segmen-segmen pelanggan potensial dengan kesamaan karakteristik yang
menunjukkan adanya kesamaan perilaku pembeli dan sebagai suatu proses pembagian
pasar keseluruhan menjadi kelompok–kelompok pasar yang terdiri dari orang–orang
yang secara relatif memiliki kebutuhan produk yang serupa.
c. Swastha & Handoko (1987)
yang merumuskan segmentasi pasar adalah suatu tindakan membagi pasar
menjadi segmen–segmen pasar tertentu yang dijadikan sasaran penjualan yang akan
dicapai dengan marketing mix.
d. Kotler, Bowen dan Makens (2002, p.254)
pasar terdiri dari pembeli dan pembeli berbeda-beda dalam berbagai hal
yang bisa membeli dalam keinginan, sumber daya, lokasi, sikap membeli, dan
kebiasaan membeli. Karena masing-masing memiliki kebutuhan dan keinginan yang
unik, masing-masing pembeli merupakan pasar potensial tersendiri. Oleh sebab
itu penjual idealnya mendisain program pemasarannya tersendiri bagi
masing-masing pembeli. Segmentasi yang lengkap membutuhkan biaya yang tinggi,
dan kebanyakan pelanggan tidak dapat membeli produk yang benar-benar
disesuaikan dengan kebutuhan. Untuk itu, perusahaan mencari kelas-kelas pembeli
yang lebih besar dengan kebutuhan produk atau tanggapan membeli yang
berbeda-beda. Segmen pasar terdiri dari kelompok pelanggan yang memiliki
seperangkat keinginan yang sama (Kotler, 2005, p.307).
Mengingat luasnya pasar, maka kegiatan segmentasi pasar harus dilakukan
dengan maksud dan tujuan sebagai berikut:
- Pasar lebih mudah dibedakan
Setiap produk yang dihasilkan adalah untuk memenuhi kebutuhan dan
keinginan konsumen. Agar produk tersebut dapat diterima tentunya haruslah
sesuai dengan selera konsumen. Sedangkan dilain pihak dengan keadaan pasar yang
heterogen dan selera konsumen yang selalu berkembang tentunya sulit untuk dapat
diikuti oleh perusahaan secara terus menerus. Dalam hal ini perusahaan akan
cenderung mencari sekelompok konsumen yang sifatnya homogen sehingga lebih
mudah untuk memahami selera konsumen. Dengan demikian pasar lebih mudah dibedakan
dengan kelompok pasar yang lain.
- Pelayanan kepada pembeli menjadi lebih baik
Dalam memenuhi kebutuhannya konsumen selalu menginginkan empat hal
penting yaitu kualitas barang yang bagus, harga yang terjangkau serta pelayanan
yang baik dan memuaskan serta ketepatan waktu. Dari keempat hal tersebut yang
sangat dominan adalah perihal pelayanan. Banyak konsumen lari ketempat lain
karena masalah pelayanan. Harga dan kualitas kadang menjadi nomor dua dibanding
pelayanan. Menyadari hal tersebut maka segmentaasi pasar harus dilakukan agar
dapat memberikan
pelayanan yang mengarah kepada pasarnya. Bentuk pelayanan yng diberikan
oleh perusahaan adalah menyediakan tempat parkir yang luas dan gratis.
Pelayanan ini juga dimaksudkan untuk menarik perhatian konsumen
- Strategi pemasaran menjadi lebih mengarah
Mengingat luas dan beragamnya pasar konsumen, maka akan sulit untuk
melayani semua konsumen yang sangat heterogen tersebut. Maka dengan melayani
konsumen yang sifatnya homogen maka strategi pemasaran yang direncanakan dapat
lebih mengarah dalam menyusun marketing mix yang meliputi perencanaan produk,
harga, distribusi dan promosinya sehingga menjadi lebih tajam
- Mendesain Produk
Mendisain produk-produk yang lebih responsif terhadap kebutuhan pasar
karena hanya dengan memahami segmen-segmen yang responsif terhadap suatu
stimuli maka pemasar dapat mendisain produk yang sesuai dengan kebutuhan segmen
ini. Teknik-teknik riset yang dikembangkan dalam beberapa tahun terakhir ini
seperti Analisis Faktor, Analisis Klaster, Conjoint, dan Discriminant.
- Menganalisis Pasar
Segmentasi pasar membantu pihak manajemen mendeteksi siapa saja yang
akan menggerogoti pasar produknya. Para pesaing itu memiliki kemampuan untuk
memberikan alternatif pilihan produk bagi konsumen dan tidak sekedar
menghasilkan produk yang sama.
- Menemukan Ceruk Peluang (nieche)
Setelah menganalisis pasar, perusahaan yang menguasai segmen pasar
dengan baik akan sampai pada ide untuk menenmukan peluang. Peluang ini tidak
selalu sesuatu yang besar.
- Menguasai posisi yang superior dan kompetitif
Perusahaan yang menguasai segmen dengan baik umumnya adalah mereka yang
paham betul konsumennya. Mereka mempelajari pergeseran-pergeseran yang terjadi
di dalam segmennya.
- Menentukan Strategi komunikasi yang efektif dan efisien
Komunikasi dengan konsumen akan lebih efektif jika perusahaan tahu
persis siapa segmennya termasuk warna favoritnya, jenis musik kesukaan,
kegiatan sehari-hari dan pendapatnya pribadi tentang lingkungan sekitarnya.
Aplikasi media iklan pun akan berbeda-beda menurut segmennya seperti media
cetak ekslusif tentu cocok dengan segmen premium.
Untuk mengadakan segmentasi pasar dapat ditempuh dengan beberapa cara
yang berbeda. Metode tersebut juga dapat berbeda antara suatu produk ke produk
lainnya. Salah satu cara dalam mengadakan segmentasi pasar adalah dengan
membagi segmen pasar berdasarkan sembilan kategori berikut :
1. Geografi
Segmentasi geografi akan membagi pasar ke dalam beberapa bagian geografi
yang berbeda-beda seperti negara, negara bagian, wilayah, kota, dan desa.
Perusahaan akan beroperasi pada satu atau beberapa area geografi yang dipandang
potensial dan menguntungkan.
2. Demografi
Dalam segmentasi demografi, pasar dibagi menjadi grup-grup dengan dasar
pembagian seperti usia, jenis kelamin, tingkat pendekatan, tingkat pendidikan,
dan agama. Setidaknya ada lima alasan mengapa pendekatan demografi ini hampir
selalu disertakan, antara lain adalah informasi demografi adalah informasi yang
mudah dijangkau dan relatif lebih murah untuk mengidentifikasikan target
market, informasi demografi memberikan insight tentang trend yang sedang
terjadi, meski tidak dapat untuk meramalkan perilaku konsumen, demografi dapat
dilihat untuk melihat perubahan permintaan aneka produk dan yang terakhir
demografi dapat digunakan untuk mengevaluasi kampanye-kampanye pemasaran.
3. Psikografi
Ciri-ciri psikologis berkenaan dengan inner atau kualitas intrinsic dari
consumer individual. Strategi segmentasi konsumen kadang-kadang didasarkan pada
variabel psikologis yang spesifik.
Konsumen dapat dibagi menurut demografi tetapi seringkali ini tidaklah
cukup. Perusahaan ingin tahu lebih jauh apa sebenarnya yang membuat orang-orang
yang memiliki usia, penghasilan, pendapatan dan pendidikan yang sama berbeda
dalam merespon suatu stimuli pemasaran. Dalam segmentasi psikografis, perilaku
konsumen diobservasi melalui kelas sosial (social class), gaya hidup
(lifestyle), nilai-nilai kehidupan yang dianut (value) dan kepribadian
(personality).
4. Sosiocultural
Variabel sosiologis (kelompok) dan antropologis (budaya) merupakan
variabel sosiokultural, meyediakan dasar lebih lanjut untuk segmentasi pasar.
Untuk segmen pasar yang sukses dibagi lagi dalam segmen sesuai dengan tahap
pada :
·
Daur hidup
keluarga
·
Kelas sosial
·
Budaya dan
sub budaya dan
·
Lintas
budaya atau segmentasi pemasaran global
5. Segmen hubungan menggunakan cara ekstrim
Sebuah cara ekstrim yang popular dan bentuk efektif segmentasi untuk
kategori penggunaan merek, seperti :
·
Tingkat
penggunaan : perbedaan segmentasi antara pengguna berat, pengguna sedang,
pengguna ringan dan bukan pengguna untuk sebuah produk, jasa atau merek khusus
·
Tingkat
kesadaran : kesadaran konsumen pada produk, tingkat ketertarikan pada produk,
kesiapan membeli produk atau apakah konsumen butuh informasi tentang produk
menyangkut semua aspek kesadaran
Loyalitas merek : kadang-kadang digunakan sebagai dasar untuk
segmentasi. Pemasar kadang mencoba untuk mengidentifikasikan karakteristik
konsumen yang loyal merek tentu mereka bisa langsung menjadi pendukung promosi
mereka ke orang dengan karakteristik yang sama dalam populasi yang lebih besar.
6. Segmen situasi penggunaan
Pemasar mengenal bahwa kesempatan atau situasi kadang-kadang menentukan
apakah konsumen akan membeli atau mengkonsumsi. Untuk alasan ini mereka
kadang-kadang focus pada situasi penggunaan sebagai sebuah variabel segmentasi.
Segmentasi berdasarkan kesempatan dapat membantu perusahaan memperluas
penggunaan produk.
7. Segmen benefit
Bentuk segmentasi yang kuat adalah dengan mengklasifikasikan pembeli
sesuai dengan manfaat berbeda yang mereka cari dari produk. Eksekutif pemasaran
dan periklanan secara konstan mencoba mengidentifikasikan sebuah keuntungan
paling penting dari produk atau jasa yang akan menjadi sangat berarti bagi
consumer. Sebuah studi yang meguji apakah yang mengendalikan preferensi
konsumen terhadap micro atau craftbeer, terindenfikasi lima kenutungan
strategic brand yaitu :
·
Fungsional
(contoh kualitas)
·
Nilai uang
·
Manfaat
sosial
·
Manfaat
emosi positif
·
Manfaat
emosi negative
Segmentasi benefit bisa juga digunakan untuk bermacam-macam posisi merek
dalam kategori produk yang sama.
8. Segmen hybrid
Pemasar secara umum membentuk segmen pasar dengan kombinasi beberapa
variabel segmen berdasarkan sebuah segmen tunggal. Segmen geodemografis, adalah
sangat berguna bagi ketika sesesorang pengiklan atau pemasar menemukan prospek
terbaik (kepribadian, tujuan dan ketertarikan) bisa diisolasi di mana mereka
hidup. Segmen lintasbudaya & global marketing merupakan segmen
geodemografis.
9. Segmentasi Tingkah Laku
Segmentasi tingkah laku mengelompokkan pembeli berdasarkan pada
pengetahuan, sikap, penggunaan atau reaksi mereka terhadap suatu produk. Banyak
pemasar yakin bahwa variabel tingkah laku merupakan awal paling baik untuk
membentuk segmen pasar.
1. Segmentasi dan kepuasan
Menurut Philip Kotler (1997:36) Kepuasan konsumen adalah perasaan senang
atau kecewa seseorang yang berasal dari perbandingan antara kesannya terhadap
kinerja ( hasil) suatu produk dengan harapannya.
Macam-macam atau Jenis kepuasan konsumen
Kepuasan konsumen terbagi menjadi 2 :
a. Kepuasan Fungsional, merupakan kepuasan yang diperoleh dari fungsi
atau pemakaian suatu produk. Misal : karena makan membuat perut kita menjadi
kenyang.
b. Kepuasan Psikologikal, merupakan kepuasan yang diperoleh dari atribut
yang bersifat tidak berwujud. Misal : Perasaan bangga karena mendapat pelayanan
yang sangat istimewa dari sebuah rumah makan yang mewah .
Pengelompokan inilah yang sering kita dengar sebagai segmentasi
pelanggan. Segmentasi ini mutlak dilakukan secara bervariasi. Dapat di bagi
beberapa segmen berdasarkan :
- letak geografis
- volume pembelian demografis
- produk yang dibeli
- sesuai kebutuhan Anda
Umumnya, tiap segmen adalah unik dan juga memberi kontribusi yang
berbeda terhadap organisasi.
2. Segmentasi dan profitabilitas
Profitabilitas adalah kemampuan perseroan untuk menghasilkan suatu
keuntungan dan menyokong pertumbuhan baik untuk jangka pendek maupun jangka
panjang. Profitabilitas perseroan biasanya dilihat dari laporan laba rugi
perseroan (income statement) yang menunjukkan laporan hasil kinerja perseroan.
a. Tingkatkan Efisiensi Proses Produksi
Proses produksi yang efisien akan menghasilkan penghematan. Semakin
berhemat, semakin rendah pula biaya produksi. Dengan semakin rendahnya biaya
produksi, maka margin keuntungan juga samakin tinggi. Terapkan prinsip-prinsip
“Total Quality Management” sistem produksi Anda untuk memangkas biaya-biaya
yang tidak perlu.
b. Fokus Pada “Core Business” Terpenting Anda
Apakah Anda sudah mengetahui apa sebenarnya Core Business di mana Anda
harus menfokuskan waktu, energi dan pikiran? Jika Anda melenceng pada hal-hal
yang tidak penting, maka yang sedah Anda lakukan adalah pemborosan sumberdaya
yang sangat berharga, yaitu waktu Anda.
c. Berdayakan Orang-orang Yang Berdedikasi Melalui Kepemimpinan
Manusia adalah sumberdaya terpenting dalam organisasi Anda. Semakin
tinggi tingkat penghargaan Anda pada aspek manusia, semaking tinggi pula
tingkat kemampuan untuk menciptakan keberhasilan organisasi. Dengan menerapkan
prinsip-prinsip kepemimpinan organisasi yang efektif, Anda akan mampu membawa
organisasi Anda ke level yang lebih tinggi dan dengan tingkat profitabilitas
yang tinggi pula.
d. Pertajam Kecerdasan Organisasi
Apakah organisasi Anda merupakan organisasi yang cerdas? Semakin cerdas
organisasi, semakin tinggi pula kemampuan organisasi Anda dalam menavigasikan
diri ke arah masa depan yang lebih baik. Seberapa sering Anda memberikan
pelatihan-pelatihan berkualitas bagi para karyawan untuk mempertajam kemampuan
mereka dalam mengelola organisasi secara lebih profesional. Semakin cerdas
organisasi, semakin tinggi tingkat profitabilitas perusahaan Anda.
e. Kompensasi Yang Sesuai
Manusia ingin dihargai. Jika Anda membayar lebih rendah dibandingkan
kemampuan dan usaha yang sudah mereka berikan bagi organisasi Anda, mereka akan
merasa dirugikan. Jika mereka merasa dirugikan, maka sebaiknya Anda jangan
berharap mereka akan memberikan yang terbaik bagi organisasi Anda. Jika kita
melihat negara-negara yang sistem ekonominya telah maju, kita melihat bahwa
sistem kompensasi yang diterapkan merefleksikan kinerja.
3. Penggunaan segmentasi dalam strategi pemasaran
Agar segmen pasar dapat bermanfaat maka harus memenuhi beberapa
karakteristik:
• Measurable : Ukuran, daya beli, dan profil segmen harus dapat diukur
meskipun ada beberapa variabel yang sulit diukur.
• Accessible : Segmen pasar harus dapat dijangkau dan dilayani secara
efektif.
• Substantial : Segmen pasar harus cukup besar dan menguntungkan untuk
dilayani
• Differentiable : Segmen-segmen dapat dipisahkan secara konseptual dan
memberikan tanggapan yang berbeda terhadap elemen-elemen dan bauran pemasaran
yang berbeda.
• Actionable : Program yang efektif dapat dibuat untuk menarik dan
melayani segmen-segmen yang bersangkutan.
Langkah dalam mengembangkan segmentasi yaitu:
1. Mensegmen pasar menggunakan variabel-variabel permintaan, seperti
kebutuhan konsumen, manfaat yang dicari, dan situasi pemakaian.
2. Mendeskripsikan segmen pasar yang diidentifikasikan dengan menggunakan
variabel-variabel yang dapat membantu perusahaan memahami cara melayani
kebutuhan konsumen tersebut dan cara berkomunikasi dengan konsumen.
·
Aaker, D.A
and G.S Day (1990), Marketing Research, 4rd ed. New York: John Wiley&Sons,
Inc.
·
http://belajar-management.blogspot.com/2010/01/memusatkan-strategi-pemasaran.html
·
http://bisnisukm.com/apa-itu-segmentasi-pasar.html
·
http://blog.uad.ac.id/sulisworo/2009/05/06/segmentasi-yang-efektif/
·
http://id.shvoong.com/business-management/entrepreneurship/1990261-pentingnya-segmentasi-pasar/
·
http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/07/segmentasi-pasar-definisi-manfaat-dan.html
·
http://taufiqisnaini.wordpress.com/2010/11/09/segmentasi-pasar-bisnis/
·
http://www.kesimpulan.com/2009/04/segmentasi-pasar.html
·
http://www.tempo.co.id/medika/online/tmp.online.old/lap-1.html
·
http://zetzu.blogspot.com/2010/10/analisis-profitabilitas.html
·
http://www.jevuska.com/topic/artikel+segmentasi+pasar+pada+perilaku+konsumen.html
·
Philip
Kotler, (2003) : “Marketing Management”, 11th Edition, Prentice Hall Inc,
·
Schiffman
Leon G, Kanuk Leslie Lazar, (2007) : “Consumer Behavior”, 9th Edition, Pearson
Educational International, New Jersey – USA
·
Solomon
Michael R, (2007), “Cobsumer Behavior ; Buying, having and Being”, 7th Edition,
Pearson Prentice Hall, New Jersey – USA
·
Supranto J,
Limakrisna Nandan, (2007) : “Perilaku Konsumen & Strategi Pemasaran”, Edisi
Pertama, Mitra Wacana Media, Jakarta – Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar